dr. Nana Sudjana (Agustus 2007)
PENGERTIAN PEMAHAMAN
Pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam
berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang
dijumpai pribadi lain didalam erlebnis (sumber pengetahuan tentang
hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati.
Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya
dalam orang lain.
Bloom Benyamin (2005) Pemahaman (comprehension),
kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut
Bloom “Here we are using the tern “comprehension“ to include those
objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the
literal message contained in a communication.“ Artinya : Disini menggunakan
pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan
sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab
itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa
yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan
menghubungkan dengan hal-hal yang lain
Pemahaman mencakup kemampuan untuk
menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari Bloom membagi kedalam 3
kategori, yaitu termasuk salah satu bagian dari aspek kognitif karena dalam
ranah kognitif tersebut terdapat aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam aspek di bidang kognitif ini merupakan
hirarki kesukaran tingkat berpikir dari yang rendah sampai yang tertinggi.
KATEGORI
PEMAHAMAN
Hasil belajar pemahaman merupakan
tipe belajar yang lebih tinggi dibandingkan tipe belajar pengetahuan. Pemahaman
dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu:
1. Tingkat terendah, adalah pemahaman terjemahan, mulai
dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan dan menerapkan
prinsip-prinsip,
2. Tingkat kedua, adalah pemahaman penafsiran yaitu
menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya atau
menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok
dengan yang tidak pokok dan
3. Tingkat ketiga merupakan tingkat pemaknaan
ektrapolasi.
Memiliki pemahaman tingkat ektrapolasi berarti seseorang mampu melihat
dibalik yang tertulis, dapat membuat estimasi, prediksi berdasarkan pada
pengertian dan kondisi yang diterangkan dalam ide-ide atau simbol, serta kemampuan
membuat kesimpulan yang dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar